Beranda | Artikel
Memelihara Shalat-Shalat Dan Terkhusus Shalat Wustha
Kamis, 27 Agustus 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Memelihara Shalat-Shalat Dan Terkhusus Shalat Wustha adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Ayat-Ayat Ahkam. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Kamis, 8 Muharram 1442 H / 27 Agustus 2020 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Memelihara Shalat-Shalat Dan Terkhusus Shalat Wustha

Kita akan membahas surat Al-Baqarah ayat ke-238 sampai 239 tentang menjaga shalat-shalat dan shalat wustha. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqrarah surat 238:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّـهِ قَانِتِينَ ﴿٢٣٨﴾

Peliharalah seluruh shalat dan peliharalah shalat wustha. Dan berdirilah engkau dalam shalat untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah[2]: 238)

Pada ayat ke-239, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّـهَ كَمَا عَلَّمَكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ ﴿٢٣٩﴾

Apabila kalian takut, maka hendaknya kalian shalat dalam keadaan berkendaraan. Maka apabila kalian sudah merasa aman, maka sebutlah Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya tegakkanlah shalat untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengajarkan kepada kalian apa-apa yang tidak kalian ketahui.” (QS. Al-Baqarah[2]: 239)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di sini: Jagalah seluruh shalat. المحافظه di sini artinya adalah terus menjaga sesuatu, kalau di sini artinya terus menjaga shalat dengan penuh perhatian. Kita menjaga shalat dengan penuh perhatian. Ini yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan kepada kaum muslimin. Karena seruan ini kepada kaum muslimin.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan shalat wustha” Apa yang dimaksud dengan shalat wustha? Shalat wustha yang benar maknanya adalah shalat ashar. Hal ini sebagaimana telah shahih dari Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dan ketika ada penjelasan tentang penafsirannya langsung dari Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka hal-hal yang menyelisihinya dari dari penafsiran-penafsiran yang lain tidak dianggap. Karena Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling tahu tentang apa yang diinginkan oleh Allah, tentang apa yang dimaksudkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat An-Nahl ayat yang ke-44:

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ

Dan Kami telah menurunkan kepada engkau (Wahai Muhammad) Al-Qur’an agar engkau menjelaskan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka.” (QS. An-Nahl[16]: 44)

Ayat yang mulia ini menunjukkan tentang tugas Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa tugas Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah menjelaskan. Oleh karena itu di sini Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim, beliau menyatakan bahwa shalat wustha adalah shalat ashar.

Kenapa disebutkan menyendiri? Hal ini berarti mengikutkan yang khusus dari yang umum. Shalat ashar masuk dalam bagian shalat, Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan: “jagalah shalat-shalat semuanya,” kemudian Allah sebutkan: “dan shalat ashar.” Padahal shalat ashar masuk pada kategori shalat. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala khususkan. Hal ini menunjukkan tentang pentingnya shalat ashar.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan berdirilah dalam shalat untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala secara diam dan khusyu`” Di sini merupakan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar kita berdiri. Apakah yang dimaksudkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala “berdiri” di sini? Yang pertama, artinya adalah menetap di atas sesuatu atau betul-betul berdiri di atas dua kaki.

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download mp3 kajiannya.

Download MP3 Kajian

Download mp3 kajian yang lain di mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48932-memelihara-shalat-shalat-dan-terkhusus-shalat-wustha/